Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Proyek Pembangunan Sarana Prasarana Kepemudaan Dan Olah Raga Desa Sliwung, Deni Rico : Rp 780 Juta Bangunanya Kok Cuman Kayak Gini..???




Situbondo - 
BERITA INSFASTRUKTUR Pelaksanaan proyek pembangunan gedung Pembangunan/Rehabilitasi/ Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olahraga milik Desa dengan anggaran Rp. 1.8 Milyar (tiga tahap) dengan dengan menyerap dana Rp. 420 juta bersumber dari DD SPJ 2020 disebelah bangunan Pamsimas Desa Sliwung Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo menyisakan tanda tanya besar bagi LSM Lembaga Pemberantas Korupsi DPC Situbondo, Jum'at (23/04/2021).

Gedung yang berada tepat ditengah-tengah perbukitan dan rencananya akan memiliki beberapa fasilitas olahraga serta bakal menjadi pusat tongkrongan pemuda di Desa Sliwung ini menyisakan tanda tanya besar bagi sebagian masyarakat disana, terlebih khususnya bagi LSM LPK DPC Situbondo. Betapa tidak, gedung yang telah menelan anggaran Rp. 420 juta bersumber dari DD tahun 2020 ditambah dana talangan pribadi Kades Sliwung Rp. 360 juta tersebut hanya berdiri rangkaian besi penyangga dan sebagian tembok batako.

Seperti diungkapkan oleh salah seorang warga Desa Sliwung yang enggan disebut namanya, sebagian masyarakat mengaku keheranan dengan realisasi pembangunan gedung tersebut, padahal mereka tahu jika gedung milik masyarakat Desa Sliwung itu telah menelan banyak anggaran.

"Ya sempat jadi rumor sih mas, kok jadinya cuman seperti itu. Kalau gak salah hampir setengah milyar dana yang diserap untuk tahap pertama. Jadinya kok cuman kayak gitu. Kalau gak salah denger totalnya Rp. 1.5 milyar di bagi tiga tahapan. Ini malah saya denger lagi sebagian pakai dana talangan dari "Pak Tinggi" (panggilan Kades-red)," beber warga tersebut dengan logat Madura-nya.

Sementara Ketua LSM LPK DPC. Situbondo Deni Rico setelah turun meninjau lokasi juga mengaku heran dan merasa janggal terkait realisasi pelaksanaan proyek pembangunan yang mana memakan anggaran yang sangat fantastis tersebut. Menyikapi hal tersebut, pihaknya menurunkan tim khusus yang salah satu anggotanya merupakan konsultan proyek untuk menginvestigasi dugaan mark up anggaran program tersebut.

"Kami heran juga, dana Rp. 420 juta cuman seperti jadinya. Bahkan, ini saya juga dengar info ada dana talangan lagi dari Kades Rp. 360 juta, berarti total Rp. 780 juta cuman untuk bangunan kayak gitu..?! Itu uangnya rakyat..!! Itu saya sudah turunkan tim khusus untuk menelusuri semua, salah satunya ada konsultan proyek itu, kalau sampai kita temukan buktinya, siap-siap saja ketemu di Surabaya (Kajati/Polda Jatim)," tegas pria bertubuh subur ini.


"Saat ini kita masih pulbaket dan data semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek tersebut. Sebenarnya ada beberapa hal lagi yang ingin kita sikapi di Desa Sliwung, cuman kita selesaikan satu-satu dulu," imbuh aktivis yang terkenal vokal ini.

Sementara itu, Kepala Desa Sliwung Ferry saat dikonfirmasi menjelaskan, total anggaran untuk pelaksanaan proyek tersebut di alokasikan sekitar 1.8 milyar yang di bagi tiga tahapan. Untuk tahap awal di anggarkan Rp. 420 juta dan ditambah dana talangan pribadinya sebesar Rp. 360 juta.

"Pelaksanaan proyek tersebut total anggarannya Rp. 1.8 milyar dan dibagi tiga tahapan. Untuk tahap awal kita anggarkan Rp. 420 juta. Sudah terserap semua, namun dikarenakan dengan dana segitu bangunan tidak berdiri, akhirnya saya talangi Rp. 360 juta hingga bangunan berdiri seperti itu. Cuman memang belum kita belanjakan untuk seling bajanya. Nantinya, tahun depan kalau tahap ke dua dicairkan dan dipotong dana talangan dari saya pribadi saya, sisanya kita belanjakan seling baja dan melanjutkan pembangunannya," ucap Fery saat dihubungi via whatsapp.

Dugaan ketidaktransparanan penggunaan anggaran dalam pelaksanaan proyek yang bersumber dana rakyat (DD, APBD) dan tidak dipasangnya papan informasi sesuai SOP serta kurangnya komunikasi dan sosialisasi di tengah masyarakat menjadi penyebab utama terjadinya mis informasi yang bisa mengakibatkan gejolak di tengah masyarakat.

Disini, tugas para Pemerintah Desa khususnya para perangkatnya untuk selalu menyediakan informasi yang cukup bagi masyarakat, dari jumlah yang diterima, rencana penggunaan sampai setiap tahapan realisasi Dana Desa. (Team/Red-Bersambung)

Posting Komentar

0 Komentar