Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

4 Kabupaten di Jatim Terjangkit Wabah PMK Diajukan Dapat Vaksin




Lamongan, beritainfrastruktur.com - Empat kabupaten di Jatim terjangkiti wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Pemprov Jatim mengajukan penetapan status outbreak (wabah) untuk divaksin melalui OIE atau Organisasi Kesehatan Hewan Dunia.
Empat kabupaten itu yakni Kabupaten Gresik, Lamongan, Mojokerto dan Sidoarjo.

"Vaksin kita ndak punya. Jadi hanya negara yang sudah men-state wabah saja yang boleh mengajukan ke OIE," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indyah Aryani, Senin (9/5/2022).

Pengajuan surat vaksin untuk hewan ternak itu, lanjut Khofifah, dilakukan pada Jumat (6/5/2022) dan dikirim ke Menteri Pertanian. Dari menteri inilah bisa dilakukan permintaan vaksin ke OIE.

"Jadi pada Jumat lalu kami sudah mengajukan surat ke Pak Mentan agar 4 daerah ini bisa distate oleh Pak Mentan ada wabah PMK. Dengan pernyataan pak mentan bahwa ada wabah PMK, baru bisa mengajukan pengadaan vaksin melalui IOE," ujar Khofifah menyebut mekanisme permintaan vaksin sudah disepakati secara internasional.

Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengaku kasus ini berawal dari deteksi sapi di Dusun Pilanganom, Desa Balungwangi, Kecamatan Tikung. Gejala tersebut muncul pada sapi yang baru dibeli yang tampak hipersalivasi, nafsu makan turun, panting, dan suhu tubuh agak demam.

Pelacakan dan pengujian, imbuh Pak Yes, telah dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan hingga 6 Mei. Dan diperoleh hasil 4 dari 27 kecamatan di Lamongan terserang suspect PMK, yakni Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sarirejo dan Turi.

"Total populasi yang terjangkit di Lamongan yakni 215 ekor dari 23 peternak," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Pak Yes, juga telah dilakukan edukasi pada peternak untuk menahan ternak yang sakit untuk tidak dijual, melakukan pengobatan simtomatik dan supportif pada kasus, serta melakukan kerjasama lintas sektoral.

"Sementara pasar hewan dilakukan penutupan, ini kita maksudkan untuk menghindari penularan yang lebih besar lagi di Lamongan. Mencegah masuknya ternak baru dan keluarnya ternak yang sakit, saya harap masyarakat tetap tenang dan tidak panic selling, InsyaAllah semua akan baik-baik saja," tandasnya. (hum.red)

Posting Komentar

0 Komentar