sampang,beritainfrastruktur.com
selasa,31-mei-2022
Gabungan lima LSM di Kabupaten Sampang yang terdiri dari LSM JCW, PMPM, KPPLM, BDS Korda Sampang, Advokasi Buruh dan Petani Madura, menggelar Audiensi dengan PT. Petrokimia Gresik. Senin (30/05/2022).
Kegiatan audiensi bertempat di Rumah Makan Mustikasari Cafe dan Resto di Jl Dharma Gresik.
Kedatangan LSM dari Sampang disambut oleh Teguh, selaku Komunikasi Corporate/Humas, Iyan Fajri VP, selaku Penjualan Wilayah Jatim Pupuk Indonesia. Deni Eko Lesmana, Staf Perwakilan Daerah Penjualan Wilayah Madura. Asep selaku Administrasi Pemasaran dan Rama bagian Komunikasi Corporate.
Ketua JCW Sampang, H.Moh Tohir, mengatakan bahwa audiensi tersebut dalam upaya menyikapi semrawut Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang dan maraknya kasus penyelundupan pupuk bersubsidi yang dilakukan kios dan distributor.
Hal tersebut disampaikan H.Tohir mengingat kasus penyelundupan pupuk bersubsidi yang akan dijual keluar Madura namun berhasil digagalkan Polres Sampang.
Pertanyaan demi pertanyaan dari Perwakilan LSM Sampang terkait alur, mekanisme serta Tupoksi PT. Petrokimia Gresik dijawab secara gamblang oleh Iyan Fajri VP selaku Penjualan Wilayah Jatim.
Namun situasi agak tegang ketika disinggung tentang tanggung jawab moral serta langkah yang dilakukan PT. Petrokimia Gresik menyikapi banyaknya kasus penyimpangan pendistribusian Pupuk Bersubsidi yang terjadi di Kabupaten Sampang dan Madura.
“Tiap kali peristiwa ada penangkapan, kami menunggu informasi pihak yang menangani apakah ada keterlibatan Distributor, Kios maupun Petugas kami, namun sampai saat ini belum ada keterangan resmi, sehingga kami kesulitan bukti untuk melakukan tindakan,” tutur Iyan Fajri.
Iya mengajak elemen masyarakat khususnya Gabungan LSM Madura untuk bersinergi dan saling memberikan informasi, sebab pihaknya sangat terbuka dan tidak menginginkan kejadian itu terulang kembali.
Bahkan PT. Petrokimia Gresik sempat menskorsing Kios yang ada di salah satu Kecamatan atas informasi pihak tertentu pada kejadian di Magetan.
Saat Perwakilan BDS menyampaikan keluhan Petani terkait keberadaan Kios yang berada di Wilayah Kecamatan hingga menambah biaya bagi yang ada di Pelosok Desa. Iyan Fajri mengaku akan menindak lanjuti hal tersebut dengan melakukan koordinasi bersama pihak Pemangku Kebijakan."(moh).
0 Komentar