Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Polisi Edukasi Pelajar ke Sekolah Cegah Bullying hingga Pelecehan Seksual



GRESIK,berita infrastruktur.com - Polres Gresik melalui Polsek Kebomas melakukan pembinaan dan penyuluhan tentang  pelecehan seksual secara verbal maupun fisik di sekolah. Langkah ini untuk mencegah terjadinya aksi kurang terpuji yang menimpa para pelajar di Greeik.


Dengan membuat program inovasi unggulan SAPO SALAH (Satu Polisi Satu Sekolah) memiliki tujuan sebagai salah satu problem solving penanganan siswa siswi jika ada melakukan pelanggaran, sebagai materi awal disampaikan pembinaan dan penyuluhan tentang  pelecehan sexsual dan pencabulan di sekolah. para pelajar bisa langsung menyampaikan yang dialami ke polisi.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 130 Siswa-siswi SMA Semen Gresik jalan Veteran Kel. Gending Kec. Kebomas Kabupaten Gresik Senin (16-01-2023).

Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan  Fajrul  menyambut baik program (SAPO SALAH) satu polisi satu sekolah ini sebagai salah satu problem solving berdampingan dengan guru pembimbing konseling untuk siswa siswi yang melakukan pelanggaran dan sebagai pembinaan di sekolah, memudahkan jika membutuhkan bantuan dari kepolisian

"Bahwa Program SAPO SALAH (Satu Polisi Satu Sekolah) cocok sekali dengan pembinaan dan penyuluhan terkait maraknya kasus pelecehan seksual secara verbal maupun fisik," Ujar Fajrul.

Sementara Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis melalui Kapolsek Kebomas Kompol I Made Jati Negara menjelaskan ini bertujuan untuk membina serta mendidik para pelajar agar paham dan mengerti terkait tindakan kejahatan tersebut yang ada di lingkungan sekolah maupun di luar Sekolah.

"Dampak tindak Kejahatan pelecehan seksual dan pencabulan di lingkungan   sekolah merasa selalu tidak  aman,ketakutan dan trauma  bagi  korban, para pelajar bisa langsung menyampaikan ke polisi," ujar Kompol Made Jati negara

Lebih lanjut dalam upaya  pencegahan, Kanit Binmas Iptu Sri Maryani melalui program  SAPO SALAH (satu polisi satu Sekolah) menyediakan layanan laporan dan  pendampingan bagi  korban serta  dukungan sosial.

"Berharap kehadiran kami di sekolah mewakili polisi pembinaan masyarakat khususnya siswa-siswi mencegah kenakalan remaja, konseling juga lebih dekat membuat para pelajar taat pada aturan. Mungkin banyak pelajar malu tidak berani bicara mengenai apa yang mereka alami agar bisa langsung whatsapp, telepon mudah-mudahan bisa menjadi problem solving," pungkasnya.(Et).

Posting Komentar

0 Komentar