PAMEKASAN, berita infrastruktur.com – Kepolisan Resor Pamekasan yang merupakan Polres Jajaran Polda Jatim menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Apel Mapolres setempat, Kamis (1/10/2022).
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023, bertemakan “Gotong Royong Membangun Peradaban Dan Pertumbuhan Global”
Upacara ini diikuti pejabat utama, gabungan staf, personel serta ASN.
Waka Polres Pamekasan, Kompol Azi Pratas Guspitu bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam amanat Presiden Republik Indonesia, yang dibacakan oleh Waka Polres Pamekasan Kompol Azi Pratas Guspitu menyampaikan, bahwa upacara ini meneguhkan komitmen kita agar kita lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari sebuah rangkaian proses, yaitu rumusan pancasila tanggal 1 juni 1945 yang dipidatokan oleh i.r. sukarno, piagam jakarta tanggal 22 juni 1945, dan rumusan final pancasila tanggal 18 agustus 1945.
adalah jiwa besar para founding fathers kita, para ulama, para tokoh agama, dan para pejuang kemerdekaan dari seluruh nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa indonesia adalah kodrat keberagaman, takdir tuhan untuk kita adalah keberagaman. dari sabang sampai merauke adalah keberagaman, dari miangas sampai rote adalah keberagaman.
Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan, serta golongan bersatu padu membentuk indonesia, itulah bhinneka tunggal ika kita, indonesia. namun kehidupan berbangsa dan bernegara kita selalu mengalami tantangan, kebhinekaan kita selalu diuji.
Ada pandangan dan tindakan yang selalu mengancam, ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain pancasila. dan semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita.
Saya mengajak peran aktif para ulama, para ustadz, para pendeta, para pastor, para biksu, para pedanda, para pendidik, para budayawan dan pelaku seni, para pelaku media, dan jajaran pemerintahan, TNI dan POLRI, serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga pancasila.
pemahaman dan pengalaman pancasila harus terus ditingkatkan, ceramah keagamaan dan materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan pancasila.
mari kita jaga perdamaian, kita jaga persatuan , dan kita jaga persaudaraan, mari kita bersikap santun dan saling menghormati, mari kita saling toleran dan saling bahu membahu, mari kita bergotong royong demi kemajuan indonesia.
(mam).
0 Komentar