Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Seniman Gelar Diskusi ; Membaca Kreativitas Anak dan Masa Depan Seni Rupa



Jogya, berita infrastruktur.com-
Seniman gelar acara Diskusi Membaca Kreatifitas Anak dan Masa Depan Seni Rupa di Galeri Kopi Macan Jogyakarta.Minggu 15 Oktober 2023.

Acara Diskusi diikuti oleh Umum ,Mahasiswa ,Komunitas Seni , Sanggar Seni , Orang Tua Perupa Cilik .
Moderator : CholsVerde (Mahasiswa ISI Yogyakarta).

Pembahasan kali ini adalah : 
1. Dunia Kreativitas Seni Pada Anak-anak
2. Pentingnya mempertimbangkan sebuah ekspresif terhadap anak-anak yang melakukan proses kreatif berkesenian
3. Peran Sanggar terhadap anak-anak; dari yang lampau dan kaitannya terhadap konteks hari ini
4. Manfaat dunia seni bagi persiapan anak-anak menuju masa depan bangsa .

Diskusi ini bertujuan untuk :
1. Memperoleh wawasan bagaimana dunia kreativitas seni untuk anak-anak
2. Dapat memberikan sebuah kesadaran akan pentingnya seni bagi di luar kehidupan anak-anak, seperti halnya untuk proses pendidikannya
3. Memberikan pemahaman tentang peran Sanggar Seni di Indonesia, terutama bagi anak-anak
4. Membaca kembali bagaimana peran seni terhadap anak-anak di usia besarnya kelak.

Bersama dengan Narasumber :
Dr. Drs. Hadjar Pamadhi, MA. Hons. (Akademisi Seni Rupa dan kurator:)
EdoPop (Penggiat Gugum Tapa Art Culture)
Arik S. Wartono (Sanggar Daun Gresik)



Acara diskusi ini akan menjawab semua pertanyaan - pertanyaan antara lain : 
1. Apa perbedaan kreativitas dunia orang dewasa dengan dunia anak-anak?
2. Apakah seni dianggap penting bagi mengasah kreativitas anak-anak? Jika iya, mengapa ?
3. Jika melihat dunia anak adalah masa di mana mereka harus mempunyai keliaran dalam berekspresi dan mengolah kreativitas, apakah materi estetika, batasan-batasan, serta ilmu pengetahuan tentang dunia seni, perlu diberikan kepada anak-anak? Mengapa?
4. Apakah pameran seni penting bagi anak-anak?
5. Hal apa yang bisa dibedakan tentang dunia seni yang pantas di terima oleh anak-anak?
6.  Apakah sanggar seni dari dulu mempunyai peran penting terutama bagi masyarakat terutama anak-anak? Dan bagaimana proses dan sejarah sanggar seni itu di Nusantara/Indonesia?
7.  Bagaimana perbedaan pengembangan seni di Sanggar dan di dunia Pendidikan Sekolah?
8.  Jika melihat konteks hari ini peran Sanggar Seni mungkin sudah berganti nama menjadi yayasan, sekolah, art komunitas, kolektif, atau kelompok kesenian, apakah perannya tetaplah sama? Jika berbeda, apakah Sanggar Seni harus tetap ada ?
9.  Sebenarnya apa yang bisa diambil dari kegiatan berkesenian untuk masa depan anak-anak, terutama untuk bangsa oleh mereka di usia besarnya nanti.?



Tak dipungkiri ekspresi dengan media menggambar secara tidak langsung menjadi daya ungkap spontanitas dan membangkitkan pengalaman-pengalaman di alam bawah sadar yang merupakan pondasi dalam sebuah perjalanan mengasah pada aspek keterampilan kreativitas dalam penciptaan Seni Rupa, misalnya melukis. 

Umumnya bagi anak-anak yang senang melukis, sifat kebebasan berekspresi dalam proses penciptaan sangat penting dimiliki bagi setiap anak, karena dengan kebebasan dapat mempengaruhi mereka dalam mencapai hasil berkarya sesuai yang diinginkan, dan karya yang dihadirkan akan memiliki karakteristik masing-masing. 

Sebagai anak-anak yang bebas berekspresi, spontan, sepintas terlihat dalam berkarya tidak terbebani sama sekali. Gagasan dituangkan seperti mengalir begitu saja tanpa dibebani oleh konsep pemikiran, gaya, maupun bentuk-bentuk formalitas. Bisa jadi sudah menjadi khas ekspresi anak-anak dalam melukis, hanya menumpahkan perasaan dengan sesuka hati ketimbang untuk menyampaikan makna pemikiran tertentu yang berlandas filosofis. Jika pun keliaran yang sering tampil di atas kertas atau kanvas lebih terkesan subyek yang naif, lucu, unik, dan menarik untuk dibaca sebagai bagian proses menorehkan pengamalan olah kreatif.
Kegiatan kreatif tersebut sering dilakukan di sanggar-sanggar seni yang tersebar luas di Indonesia. 



Sanggar seni merupakan suatu sarana untuk menumbuh kembangkan kesenian baik tradisi maupun kreasi, selain itu didalamnya akan terjadi proses belajar mengajar segingga mengha


(Et).

Posting Komentar

0 Komentar